• header
  • header

Selamat Datang di Website Resmi SMA NEGERI 1 TAMPAKSIRING | Terima Kasih Kunjungannya.

Pencarian

Login Member

Username:
Password :

Kontak Kami


SMA NEGERI 1 TAMPAKSIRING

NPSN : 50102082

Jl.Pucak Tegeh Manukaya Tampaksiring 80552 Telp (0361) 901957 Fax (0361) 902271


taksuinfo@gmail.com / info@sman1tampaksiring.sch.id

TLP : (0361) 901957


          

Banner

Jajak Pendapat

Bagaimana pendapat anda tentang Kurikulum Merdeka?
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat kurang
  Lihat

Statistik


Total Hits : 541745
Pengunjung : 189409
Hari ini : 48
Hits hari ini : 84
Member Online : 3
IP : 18.97.9.169
Proxy : -
Browser : Opera Mini

Status Member

SMA Jepang Menggunakan Peta Dunia Baru




Sudah sering melihat peta dunia? Tentu Anda akan bertanya-tanya, apakah Greenland benar-benar sebesar benua Afrika atau benarkah Rusia memang memenuhi hampir seperempat bagian bumi? Ternyata peta yang digunakan untuk pelajaran pada Sekolah Menengah Atas di seluruh kawasan Jepang mengatakan berbeda. Seperti dirilis oleh inhabitat.com, Senin (14/11/2016), inilah peta dunia baru yang resmi digunakan SMA di Jepang.

Peta ini bernama Autagraph World Map yang dianugerahi sebagai desain terbaik pada Good Design Grand Award yang diselenggarakan oleh Japan Institute of Design Promotion. Peta ini memiliki bentuk yang berbeda dari biasanya, menurut hasil penelitian dari seorang arsitek Hajime Narukawa pada tahun 1999. Bumi yang bulat dibagi menjadi 96 bagian segitiga dan membuat bumi terlihat sebagai piramida. Dengan cara ini, perhitungan luas antar benua dan jarak laut akan semakin akurat.


Bila pada peta biasa, Benua Antartika yang berada di kutub selatan bumi terlihat seperti sebuah garis putih, maka pada peta Autagraph, Antartika akan terlihat jelas. Selain itu, ukuran benua akan terlihat lebih wajar seperti Afrika yang akan lebih besar daripada Greenland, serta pulau-pulau di Kanada yang akan terlihat lebih kecil. Selain itu garis maya seperti lintang dan bujur akan tetap diperlihatkan dalam peta ini seperti garis-garis yang bergelombang seperti segitiga, sehingga tidak akan salah menentukan garis khatulistiwa.

 

 

Pada tahun 2011, peta ini terpilih oleh Museum Masa Depan Jepang sebagai peta resmi untuk penelitian dan perkembangan sains di Jepang. Barulah pada tahun 2015, peta ini menggantikan atlas dunia yang lama sebagai alat pembelajaran di sekolah-sekolah Jepang. Apakah Anda tertarik untuk memilikinya?

Sumber : http://lifestyle.liputan6.com



Share This Post To :




Kembali ke Atas


Berita Lainnya :





   Kembali ke Atas