• header
  • header

Selamat Datang di Website Resmi SMA NEGERI 1 TAMPAKSIRING | Terima Kasih Kunjungannya.

Pencarian

Login Member

Username:
Password :

Kontak Kami


SMA NEGERI 1 TAMPAKSIRING

NPSN : 50102082

Jl.Pucak Tegeh Manukaya Tampaksiring 80552 Telp (0361) 901957 Fax (0361) 902271


taksuinfo@gmail.com / info@sman1tampaksiring.sch.id

TLP : (0361) 901957


          

Banner

Jajak Pendapat

Bagaimana pendapat anda tentang Kurikulum Merdeka?
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Sangat kurang
  Lihat

Statistik


Total Hits : 541748
Pengunjung : 189409
Hari ini : 48
Hits hari ini : 87
Member Online : 3
IP : 18.97.9.169
Proxy : -
Browser : Opera Mini

Status Member

Materi Bahaya Merokok Masuk di Sekolah




Mendikbud: Materi Bahaya Merokok Masuk di Sekolah Tahun Depan


 


Mendikbud: Materi Bahaya Merokok Masuk di Sekolah Tahun Depan


Mendikbud Muhajir Effendy saat sambutan di forum Muktamar XIII Nasyiatul Aisyiyah. Foto: Metrotvnews.com/Ahmad Mustaqim

 


Metrotvnews.com, Bantul: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendy ingin mencegah rokok masuk lingkungan sekolah. Caranya, yakni memasukkan pengetahuan bahaya merokok dalam materi pendidikan di sekolah.

Namun, Muhajir enggan memastikan apakah materi bahaya merokok itu masuk ke dalam bagian kurikulum atau cara lain. Ia hanya mengatakan hal itu menjadi pembelajaran dari pendidikan karakter.


"Ya mulai SD dikenalkan dengan bahaya rokok. Dan itu merupakaan bagian dari program pembentukan karakter," ucap Muhajir setelah pembukaan Muktamar XIII Nasyiatul Aisyiyah bertema "Gerakan Perempuan Muda Berkemajuan untuk Kemandirian Bangsa" di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jumat (26/8/2016).

Menurut Muhajir, pemberian pemahaman bahaya rokok sesuai dengan amanat dalam program Nawacita Presiden Joko Widodo. Visi Presiden Jokowi, lanjutnya, yaitu pendidikan karakter harus diberi bobot yang signifikan pada level SD dan SMP.

Ia menambahkan, wacana tersebut direncanakan bisa direalisasikan tahun depan. Namun demikian, ungkap Muhajir, masih perlunya kajian dari banyak sisi.

"Kan juga nunggu dari APBN baru. Nanti (pilot project) menyebar di seluruh Indonesia. Tapi sekarang ada banyak juga dari lembaga pendidikan, termasuk pemkot dan pemkab yang melamar untuj dijadikan piloting," kata dia.


Sumber: http://jateng.metrotvnews.com



Share This Post To :




Kembali ke Atas


Berita Lainnya :





   Kembali ke Atas