Kenali Tanda - Tanda Anak Korban Bully

JIKA 6 TANDA INI TERLIHAT PADA ANAK, BISA JADI IA MENJADI KORBAN PERUNDUNGAN DI SEKOLAH
Bullying atau perundungan marak terjadi di sekolah atau lingkungan. Kasus bullying terjadi di berbagai negara dan berbahaya bagi psikologis anak.
Bullying adalah perilaku agresif anak-anak sekolah yang melibatkan ketidakseimbangan kekuatan yang nyata atau yang dirasakan.
Pelaku bullying dilakukan oleh beberapa anak untuk menindas dan mengintimidasi anak lain. Mereka menganggap diri mereka lebih superior.
Dikutip dari stopbullying.gov, ada tiga jenis penindasan yang dilakukan pelaku ke korban.
Pertama bullying secara verbal seperti menggoda, memanggil seseorang dengan nama ejekan, mengejek, dan mengancam.
Kedua adalah penindasan sosial yang bermaksud menyakiti seseorang, merusak reputasi dan hubungan seseorang. Penindasan sosial seperti memberitahu anak-anak lain supaya menjauhi seseorang, menyebarkan rumor buruk pada seseorang, memppermalukan seseorang di depan umum.
Ketiga adalah physical bullying atau menyakiti tubuh seseorang. Physical bullying jenisnya antara lain memukul, menendang, mencubit dan meludah seseorang. Merampas uang atau barang seseorang dengan cara menyakiti tubuhnya. Melakukan cara kekerasan pada seseorang untuk menyelesaikan masalah.
Dampak bullying
Dampaknya sangat berbahaya bagi kondisi psikologis anak sampai dewasa. Dalam beberapa kasus, anak tidak mau menceritakan masalah bullying pada orang tuanya. Bisa saja karena sebelumnya mereka diancam oleh teman-temannya. Orangtua seharusnya tidak meremehkan bullying yang terjadi pada anak. Jika mereka tidak mau menceritakan kejadian di sekolah, ada beberapa tanda anak tersebut menjadi korban penindasan. Dikutip dari Nakita.grid.id, ini tanda anak-anak menjadi korban bullying yang harus diperhatikan oleh orangtua:
- Selalu Menyendiri
Tanda pertama adalah anak menghabiskan waktu menyendiri di kamar mereka.
Anak tidak pernah mengajak temannya ke rumah bermain. Bahkan mereka lebih senang tinggal di rumah dan menonton TV. Bisa saja anak tersebut menjadi korban bullying teman-temannya. Anak tidak pernah mengajak temannya ke rumah bermain. Bahkan mereka lebih senang tinggal di rumah dan menonton TV. Bisa saja anak tersebut menjadi korban bullying teman-temannya. Orangtua disarankan untuk memberi dorongan atau motivasi untuk percaya diri dan memiliki sifat terbuka. Apakah anak menghabiskan banyak waktu di kamar mereka?
- Nilai Menurun
Sebuah studi di UNCLA pada tahun 2010, peneliti menemukan bahwa korban bullying dapat mempengaruhi prestasi anak. Hal ini disebabkan karena sering menerima perlakuan buruk dari temannya. Anak korban bully akan kesulitan berpartisipasi di sekolah, karena tidak berani berbicara dan terlihat menonjol. Dia lebih baik diam karena takut ditindas teman-temannya.
- Kebiasaan Makan Berubah
Jika menemukan anak yang sering tidak makan malam atau mengeluh karena kelaparan bisa jadi dia menjadi korban bullying. Perubahan ini terjasi karena beberapa alasan termasuk depresi. Perhatikan ketika anak yang sebelumnya memiliki nafsu makan sehat menjadi tidak nafsu makan dan turun berat badan. Di sekolah bisa saja pelaku bullying mengambil paksa makanan dan uang anak korban bullying. Sebaiknya orang tua menanyakan ssecara hati-hati masalah anak di sekolah.
- Lebih Emosional dan Agresif
Jika sebelumnya anak bersikap manis kepada saudara atau keluarga lalu tiba-tiba mudah emosi marah dan mengolok saudaranya sendiri bisa jadi mereka menjadi korban bully. Sebab, anak merasa tidak punya kekuatan untuk melampiaskan kemarahannya ketika di sekolah. Jadi dia merasa aman ketika melampiasakan kemarahan di rumah.
- Kesulitan Tidur
Jika orangtua sering terbangun dan menenangkan anak yang mimpi buruk di tengah malam, atau ketika anak terlihat lelah sepanjang waktu. Bisa jadi hal tersebut akibat dari bullying. Dikutip dari the list, Dr. Mendez memberikan penjelasan terkait anak yang menjadi menjadi korban bullying akan menolak dan malas pergi ke sekolah. "Jika anak menunjukkan gangguan tidur, seperti kesulitan tidur, mimpi yang sering dan menakutkan, mengalami mimpi buruk dua kali atau lebih dalam seminggu, terbangun dua kali atau lebih dalam semalam, menunjukkan ketakutan, sangat cemas, berjuang untuk bangun dan menolak pergi ke sekolah, tetap di tempat tidur, dan tidur hampir sepanjang hari pada hari libur sekolah”. Jadi jika melihat anak mengalami kesulitan tidur, perhatikan dan segera ambil tindakan.
- Ada Tanda Luka di Tubuh atau di Baju
Jika bullying sampai ke fisik anak, sebaiknya orang tua melihat tanda tanda secara jelas pada tubuh anak. Jika ada luka memar, goresan di tubuh anak, atau baju yang lusuh bahkan sobek, bisa jadi itu ulah si pem-bully. Sebaiknya orangtua melihat perilaku dan sikap anak mereka dan mencari tahu apa yang terjadi di sekolah. Tanyakan kepada guru dan pihak sekolah jika anak tidak mau jujur terhadap luka tersebut. (*)
Sumber : https://bali.tribunnews.com
Share This Post To :
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :
- Garapan Cipta Karya Seni “Saraswati Natha” Membangun Karakter melalui Tarian
- (SMAN1Tampaksiring, MA
- Pentingnya Bulan Bahasa Bali demi Lestarinya Budaya di Bali
- TARI MASKOT SARASWATI NATHA KEANGGEN SARANA NGELESTARIANG BUDAYA BALI
- "Ngelaksanayan Kearifan Lokal: Kawentenang Bulan Bahasa Bali Risajebag Sekolahan ring Sewe
Kembali ke Atas