Membuat Mata Pelajaran Sejarah Disenangi Pelajar

Banyak siswa menganggap sejarah sebagai pelajaran yang membosankan. Hal tersebut lantaran mereka dituntut untuk menghafal berbagai materi menyangkut nama orang, tempat dan waktu sejarah, hingga latar belakang penyebab suatu peristiwa. Cara mengajar guru yang kurang inovatif bahkan sering membuat siswa mengantuk saat belajar sejarah.
Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Hilmar Farid mengungkapkan, sebenarnya minat generasi muda dan pelajar terhadap sejarah semakin lama semakin meningkat. Bahkan, saat ini Kemdikbud menggandeng keterlibatan pelajar melalui Pramuka untuk pelestarian cagar budaya.
"Minat sejarah meningkat, walaupun tidak persis sebagaimana diajarkan di sekolah. Jadi sekarang ini akses sejarah semakin mudah. Ditambah dengan informasi melalui internet juga akses menuju ke suatu tempat tidak sesulit sejarawan atau peneliti terdahulu," tuturnya di Gedung E Kemdikbud, Jakarta, Senin (23/5/2016).
Sedangkan Guru Besar Sejarah Universitas Indonesia (UI), Profesor Dr Susanto Zuhdi berpendapat, belajar sejarah itu menyenangkan tergantung caranya. Kendati demikian, dia tak menampik bahwa sejarah masih dijadikan sebagai ilmu yang soft, tak seperti ilmu-ilmu alam.
"Permasalahan lain adalah menyangkut dikotomi antara sejarawan ilmu dan pendidikan. Di pendidikan sejarah, yang lebih ditekankan dalah pendagoginya atau bagaimana metode mengajar sejarah. Sedangkan mereka kurang mendalami ilmu dan materi sejarah itu sendiri," ucapnya.
Susanto menambahkan, oleh karena itu para sejarawan dan kalangan pendidik harus berkolaborasi, misalnya dalam penyusunan kurikulum. Sehingga, ilmu sejarah termasuk teori dan substansi dapat ditransformasikan dalam pendidikan.
Hal senada juga disampaikan sejarawan, Anhar Gonggong. Menurut dia, butuh lebih dalam pemahaman menyangkut sejarah. "Bagaimana mau menerangkan sejarah kalau pengetahuan guru kurang. Di sisi lain metode pengajaran juga penting. Pendidik harus bisa menyampaikan sejarah dengan cara menyenangkan," tukasnya.
okezone.com
Share This Post To :
Kembali ke Atas
Artikel Lainnya :
- Garapan Cipta Karya Seni “Saraswati Natha” Membangun Karakter melalui Tarian
- (SMAN1Tampaksiring, MA
- Pentingnya Bulan Bahasa Bali demi Lestarinya Budaya di Bali
- TARI MASKOT SARASWATI NATHA KEANGGEN SARANA NGELESTARIANG BUDAYA BALI
- "Ngelaksanayan Kearifan Lokal: Kawentenang Bulan Bahasa Bali Risajebag Sekolahan ring Sewe
Kembali ke Atas